Namanya Sultanzain Antaresmarfiditya Agung. Sekarang berada di kelas VIII-I, sebenarnya saya belum pernah ngajar di kelasnya. Bahkan dari kelas VII. Tapi saya dan Sultan cukup dekat dan akrab. Salah satunya karena Sultan ini termasuk anak yang sangat rajin ke Masjid. Meskipun dia pernah salah sangka dikira saya ngajar Pendidikan Agama Islam. Mungkin karena berjenggot.
Sultan terkenal paling supel dengan semua guru. Tidak hanya supel tapi selalu berani tampil. Entah kalau dibidang akademik, saya tidak tau persis sebab belum pernah jadi guru mapelnya. Keberanian untuk tampil dan juga menyapa guru ini yang membuat Sultan terkenal di mata guru. Meskipun berani tapi tetap menjaga sopan santun.
Selasa, 21 Januari kemarin kami mendapat kunjungan dari Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah. Bapak Prof. Atip Latipulhayat, SH., LL.M., Ph.D. berkenan mengunjungi SMP Negeri 2 Purwokerto dalam lawatan kunjungan beliau di Banyumas. Acara di SMP Negeri 2 Purwokerto adalah untuk Senam bersama anak, yaitu Senam Anak Indonesia Hebat.
Ada yang menarik dari Sultan berhubungan dengan kunjungan Pak Wamen. Pagi hari saat saya melakukan checking persiapan panggung, Sultan mendekati saya dengan membawa buku pendamping Pendidikan Pancasila. Sambil membuka buku halaman paling depan Sultan ngomong "Nanti saya mau minta tanda tangan pak Wakil Menteri boleh ngga ya pak?"
Sedikit kaget saya nanya balik "Kamu tau ngga di halaman itu ada nama siapa?"
Sambil memperhatikan kembali halaman pertama buku yang Sultan pegang kembali anak itu berteriak kecil "Oh iya ada nama pak Waryanto ternyata...."
Saya cuma tersenyum. "Kalau gitu saya minta tanda tangan pak Waryanto ya" lanjut Sultan sambil menyodorkan buku ke Saya. Kemudian saya bubuhkan tanda tangan di dekat nama Saya yang tercantum dalam buku.
Kemudian saya melanjutkan aktivitas untuk mempersiapkan kehadiran pak Wamen di Sekolah. Menyiapkan panggung, menyusun acara dan berkoordinasi dengan pihak protokol Wakil Menteri untuk memastikan urutan kegiatan sesuai dengan ketentuan protokol. Sampai akhirnya saya kemudian memandu kunjungan pak Wakil Menteri dimana kegiatan utamanya adalah Senam Anak Indonesia Hebat bersama beliau dan rombongan.
Setelah acara senam selesai dilanjut dengan sedikit sambutan dan motivasi dari pak Wamen kepada semua Siswa yang mengikuti kegiatan bersama. Dimeriahkan juga dengan pertanyaan berhadiah dari pak Wamen kepada Siswa. Setelah selesai acara tersebut kemudian saya mempersilahkan Rombongan pak Wamen untuk turun dari panggung dan akan melanjutkan kunjungan berikut ke SMA Negeri 1 Purwokerto.
Nah yang mengejutkan sebelum sampai keluar lapangan rombongan pak Wamen dihentikan oleh Sultan yang ternyata meminta tanda tangan pak Wamen. Saya kaget, tapi karena posisi lumayan jauh dan masih mengkondisikan peserta senam saya tidak bisa mendekat. Alhamdulillah permintaan Sultan dipenuhi oleh pak Wamen. Bahkan kemudian pak Wamen sempat juga ngobrol dengan beberapa anak yang lain.
Tapi beda dengan Sultan. Punya tekad yang kuat untuk dapat meraih apa yang diinginkan tanpa berpikir beban yang lain.
Dari sini bisa diambil pelajaran bahwa saat kita punya keinginan yang kuat maka lakukan saja... selama hal yang kita inginkan baik dan tidak merugikan orang lain maka lakukanlah...
Semoga masih banyak Sultan lain disana yang tidak hanya memperjuangkan sebuah tanda tangan namun cita-cita lain yang baik dan berdampak. Bukan tentang Tanda Tangan yang Sultan dapat, tapi ini tentang kebulatan tekad.
No comments:
Write komentar