Tuesday, May 13, 2025

EVOLUSI KEBIASAAN MAKAN SOP


Masa kecil selalu dipenuhi dengan kebiasaan yang terasa begitu biasa, tapi ternyata menyimpan makna yang mendalam ketika dikenang kembali. Salah satu rutinitas yang masih jelas dalam ingatanku adalah bagaimana Ibu selalu menyiapkan sop sebagai bagian utama dari setiap santapan. Namun, bukan seperti yang sering kulihat di restoran atau rumah makan. Di rumah, setiap ibu masak sop selalu bilang "Ayo tuang sopnya langsung ke nasi ya! biar seger..."

Bagi Ibu, tujuan dari mencampur sop dengan nasi bukan sekadar kebiasaan turun-temurun, tetapi juga strategi agar aku makan lebih lahap. Dengan kuah yang meresap ke nasi dan rasa gurih dari lauk yang berpadu sempurna, tidak ada alasan untuk menolak suapan demi suapan. “Biar cepat gemuk,” kata Ibu dengan senyum khasnya setiap kali melihatku menikmati makanan dengan lahap.

Saat itu, tidak ada pilihan lain. Aku terbiasa dengan konsep bahwa sop adalah bagian dari makanan utama, bukan sajian yang dinikmati terpisah. Rasa ayam yang bercampur dengan sayuran, gurihnya kuah yang mengalir memenuhi nasi, dan bahkan potongan kentang yang terasa lebih lembut ketika melebur dengan semua unsur lainnya—semuanya menjadi satu dalam harmoni piring makan masa kecilku.

Namun, seiring berjalannya waktu, kebiasaan ini berubah perlahan tanpa disadari. Kini, ketika menyantap sop, aku lebih memilih untuk menuangkannya dalam mangkuk terpisah. Alasannya sederhana: ingin lebih menikmati keotentikan rasa dari setiap bahan yang ada di dalamnya.

Ada kepuasan tersendiri dalam menyendok kuah panas yang murni tanpa bercampur dengan nasi. Setiap potongan daging, sayur, dan kentang memiliki rasa dan tekstur yang lebih jelas. Bahkan, aku mulai menyadari bahwa setiap jenis sop memiliki karakteristik tersendiri, ada yang lebih ringan dan segar, ada yang lebih pekat dan kaya rempah.

Selain itu, di usia 50 tahun, pola makan menjadi bagian yang lebih diperhatikan. Dulu, ketika masih kecil, tujuan makan adalah untuk tumbuh sehat dan berenergi. Tapi kini, keseimbangan asupan makanan menjadi pertimbangan utama. Mengurangi konsumsi nasi atau karbohidrat berlebih menjadi salah satu cara untuk menjaga berat badan agar tidak mudah naik. Dengan memisahkan sop dari nasi, aku bisa lebih mengontrol jumlah karbohidrat yang dikonsumsi tanpa kehilangan kenikmatan dari setiap sendokan kuah yang kaya rasa.

Membiasakan diri makan dengan pola yang lebih seimbang juga membuatku lebih sadar akan rasa dan tekstur makanan. Sop yang dulu hanya dianggap sebagai pelengkap nasi kini punya tempat tersendiri dalam sajian, memberikan kesempatan bagi lidah untuk benar-benar merasakan tiap bahan yang dimasak dengan penuh perhatian.

Meski begitu, kenangan tentang Ibu dan piring sop yang penuh masih tetap tersimpan hangat. Kadang, ketika kembali ke rumah, aku menemukan diriku kembali ke kebiasaan lama—mencampur sop dengan nasi seperti dulu. Bukan karena ingin kembali ke masa kecil, tetapi karena ingin menghidupkan kembali kehangatan dari setiap suapan yang pernah menjadi bagian dari cinta seorang Ibu.

Dan mungkin, dalam setiap perubahan cara makan, ada cerita dan makna yang lebih dalam dari sekadar piring dan mangkuk.

Bagaimana kebiasaan makan sopmu? Apakah kamu masih mencampurnya dengan nasi, atau sudah beralih menikmati kuahnya secara terpisah? 😉



Sunday, May 4, 2025

NOTE TAKING DAN NOTE MAKING DALAM PENDEKATAN DEEP LEARNING


Kebijakan Kemendikdasmen yang mendorong penerapan deep learning di sekolah harus disikapi dengan bijaksana oleh guru. Guru tidak hanya sekadar mengubah metode mengajar, tetapi juga perlu menciptakan lingkungan belajar yang memungkinkan siswa berpikir lebih dalam, menggali konsep dengan kritis, dan menghubungkan berbagai informasi secara mandiri. Salah satu aspek penting dalam penerapan deep learning adalah bagaimana siswa menangkap, mengelola, dan mengolah informasi yang mereka pelajari agar benar-benar memahami materi secara mendalam. Setidaknya ada dua hal untuk dapat mengimplementasikan pendekatan deep learning untuk pembahasan kali ini. Yang pertama layout student learning centered dan yang kedua adalah praktik note taking dan note making.

Mengapa Harus Beralih ke Layout Student Learning-Centered?

Dalam pembelajaran konvensional, kelas sering kali diatur dengan layout konvensional di mana meja dan kursi siswa disusun sejajar menghadap guru sebagai pusat informasi. Model ini cenderung membuat siswa pasif karena interaksi lebih banyak terjadi satu arah. Namun, dengan pendekatan student learning-centered, pembelajaran harus lebih aktif, interaktif, dan berpusat pada siswa. Apa saja yang mendukung Student Learning Centered?
  • Dengan pengaturan tempat duduk berbentuk U-Shaped, Cluster, atau Circular, siswa lebih mudah berdiskusi dan bekerja dalam kelompok.
  • Model ini memungkinkan guru bergerak bebas di antara siswa, memberikan bimbingan yang lebih personal.
  • Siswa tidak hanya mendengarkan, tetapi juga aktif bertanya, mencari solusi, dan mengembangkan pemahaman mereka sendiri.
  • Dengan lingkungan belajar yang lebih fleksibel, siswa lebih mudah menerapkan strategi pembelajaran mendalam seperti problem-based learning (PBL) dan inquiry-based learning.

Pentingnya Note Taking dan Note Making dalam Deep Learning

Salah satu langkah penting dalam transformasi ini adalah mengubah tata letak kelas serta mendorong penggunaan note taking dan note making sebagai strategi utama dalam memahami materi.

1. Note Taking: Mencatat Informasi yang Diterima
  • Cornell Notes → Membagi catatan menjadi tiga bagian: catatan utama, kata kunci/pertanyaan, dan kesimpulan.
  • Mind Mapping → Menghubungkan konsep dalam bentuk diagram bercabang untuk memperjelas hubungan antar ide.
  • Outline Method → Menyusun catatan dalam bentuk daftar berpoin yang terstruktur.
2. Note Making: Mengolah Kembali Catatan untuk Pemahaman Mendalam
  • Paraphrasing → Menulis ulang informasi dengan bahasa sendiri agar lebih mudah dipahami.
  • Summarizing → Membuat ringkasan dari catatan untuk menyoroti poin utama.
  • Questioning → Membuat pertanyaan dari catatan sebagai refleksi pemahaman.
  • Comparison Table → Membandingkan konsep atau teori dalam bentuk tabel agar lebih terstruktur.
Contoh Penerapan Note Taking di Kelas (Cornell Notes – Materi Pancasila)

Kata Kunci/Pertanyaan Catatan Utama Kesimpulan
Apa arti Pancasila? Pancasila adalah dasar negara RI dengan lima sila utama. Pancasila menjadi landasan dalam kehidupan bernegara.
Apa fungsi Pancasila? Sebagai ideologi, pedoman dalam berperilaku, dan dasar hukum. Memandu kehidupan sosial, politik, dan hukum di Indonesia.

Contoh Note Making (Ringkasan dengan Mind Map)
  • Tema: Makna dan Fungsi Pancasila
  • Makna Pancasila → Dasar negara, ideologi bangsa
  • Fungsi Pancasila → Pedoman kehidupan, dasar hukum, sumber nilai
  • Penerapan → Dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan pemerintahan

Ayo Coba di Kelas Anda!

  1. Meningkatkan Kolaborasi dan Interaksi

  2. Meningkatkan Kemandirian dan Kreativitas

  3. Mendukung Deep Learning

Deep learning tidak hanya menekankan penguasaan materi, tetapi juga bagaimana siswa memproses informasi yang diterima. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan note taking dan note making secara efektif.

Dengan note taking, siswa dapat menangkap inti materi secara sistematis, sementara note making memungkinkan mereka mengolah informasi, mengaitkan dengan konsep lain, serta membentuk pemahaman yang lebih dalam. Keduanya menjadi kunci utama agar siswa tidak sekadar menghafal, tetapi benar-benar memahami dan mampu menerapkan materi yang dipelajari.

Dalam model pembelajaran student learning-centered, note taking dan note making berperan besar dalam membantu siswa memahami dan mengingat informasi secara efektif.

Note taking adalah proses mencatat informasi dari sumber seperti guru, buku, atau video pembelajaran. Metode ini membantu siswa menangkap inti materi yang disampaikan. Beberapa teknik note taking yang efektif:

Jika note taking hanya merekam informasi, maka note making adalah proses mengolah kembali informasi tersebut dengan pemahaman pribadi. Ini adalah langkah aktif dalam pembelajaran mendalam. Beberapa teknik note making yang bisa diterapkan:

Siswa yang hanya melakukan note taking cenderung hanya mengingat informasi tanpa pemahaman mendalam. Namun, ketika mereka mengolah catatan dengan note making, mereka lebih mampu memahami, mengingat, dan menerapkan konsep dalam berbagai situasi.

Mengubah layout konvensional menjadi student learning-centered bukan sekadar perubahan fisik ruang kelas, tetapi juga perubahan dalam strategi pembelajaran. Dengan mengadopsi metode note taking & note making, siswa tidak hanya sekadar mencatat, tetapi juga memahami dan mengolah informasi secara mendalam. Dengan demikian, pendekatan deep learning dapat benar-benar terwujud dalam praktik pembelajaran di kelas.

Sebagai guru, mulailah dengan mengatur ulang tempat duduk kelas agar lebih mendukung interaksi. Kemudian, ajarkan siswa cara melakukan note taking dan note making yang efektif. Bagikan pengalaman Anda dalam menerapkan strategi ini di kelas dan lihat bagaimana perubahan ini meningkatkan kualitas pembelajaran! 😊

Thursday, January 23, 2025

ANTARA DEEP LEARNING DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN BULAN RAMADHAN


Pembelajaran di era modern terus berkembang, dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia saat ini sedang mendorong penerapan deep learning dalam proses belajar-mengajar. Pendekatan ini menekankan pembelajaran yang bermakna, mendalam, dan menantang siswa untuk berpikir kritis serta reflektif. Bulan Ramadhan 2025 menjadi momentum yang tepat untuk mengintegrasikan pendekatan ini dengan nilai-nilai Pancasila.

Apa Itu Deep Learning?

Deep learning dalam konteks pendidikan bukan hanya soal memahami konsep secara mendalam, tetapi juga melibatkan siswa untuk mencari makna di balik setiap pembelajaran. Siswa tidak hanya menerima pengetahuan secara pasif, tetapi diajak untuk berpartisipasi aktif, memecahkan masalah, dan membuat koneksi antara teori dan praktik.

Dalam pelajaran Pendidikan Pancasila, pendekatan ini sangat relevan. Siswa diajak untuk memahami nilai-nilai Pancasila tidak sekadar hafalan, tetapi melalui kegiatan yang mengasah pemikiran kritis, kolaborasi, dan empati.

Ramadhan: Waktu yang Tepat untuk Belajar Nilai Kehidupan

Bulan Ramadhan adalah momen istimewa, terutama bagi siswa muslim, untuk memperkuat karakter dan menghayati nilai-nilai spiritual. Nilai-nilai yang diajarkan selama Ramadhan, seperti kejujuran, kesabaran, dan kepedulian sosial, sejalan dengan nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong, keadilan sosial, dan kemanusiaan yang adil dan beradab.

Di kelas, kegiatan pembelajaran bisa diarahkan pada aktivitas reflektif. Sebagai contoh:

1. Diskusi Nilai Puasa dalam Kehidupan Sehari-Hari

Siswa diajak berdiskusi tentang bagaimana puasa melatih mereka untuk disiplin, peduli pada sesama, dan memahami pentingnya solidaritas sosial.

2. Projek Sosial Berbasis Pancasila

Melibatkan siswa dalam kegiatan seperti pengumpulan donasi untuk kaum dhuafa, buka puasa bersama dengan anak-anak yatim, atau kegiatan membersihkan tempat ibadah. Siswa tidak hanya belajar tentang nilai berbagi, tetapi juga gotong royong dan toleransi.

3. Refleksi Harian

Di akhir setiap pelajaran, siswa menuliskan refleksi singkat tentang apa yang mereka pelajari hari itu dan bagaimana hal tersebut relevan dengan kehidupan mereka.


Menanamkan Karakter melalui Pembelajaran Aktif

Kegiatan selama bulan Ramadhan ini bukan hanya menanamkan pemahaman, tetapi juga melatih siswa untuk mempraktikkan nilai-nilai Pancasila secara nyata. Dengan pendekatan deep learning, siswa belajar memahami esensi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya sebagai konsep abstrak.

Misalnya, kegiatan berbagi takjil di lingkungan sekitar dapat menjadi pelajaran nyata tentang gotong royong dan keadilan sosial. Siswa diajak merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan tersebut secara bersama-sama.

Menutup dengan Refleksi

Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan. Dengan mengintegrasikan deep learning ke dalam pembelajaran selama bulan Ramadhan, guru tidak hanya membekali siswa dengan pengetahuan, tetapi juga membangun karakter mereka.

Melalui kegiatan ini, siswa belajar bahwa Pancasila bukan sekadar teori, tetapi pedoman hidup yang dapat mereka praktikkan setiap hari. Mari jadikan momentum Ramadhan 2025 sebagai langkah nyata menuju generasi muda yang cerdas, berkarakter, dan berjiwa Pancasila.

Wednesday, January 22, 2025

TANDA TANGAN SULTAN

 

Namanya Sultanzain Antaresmarfiditya Agung. Sekarang berada di kelas VIII-I, sebenarnya saya belum pernah ngajar di kelasnya. Bahkan dari kelas VII. Tapi saya dan Sultan cukup dekat dan akrab. Salah satunya karena Sultan ini termasuk anak yang sangat rajin ke Masjid. Meskipun dia pernah salah sangka dikira saya ngajar Pendidikan Agama Islam. Mungkin karena berjenggot.

Sultan terkenal paling supel dengan semua guru. Tidak hanya supel tapi selalu berani tampil. Entah kalau dibidang akademik, saya tidak tau persis sebab belum pernah jadi guru mapelnya. Keberanian untuk tampil dan juga menyapa guru ini yang membuat Sultan terkenal di mata guru. Meskipun berani tapi tetap menjaga sopan santun.

Selasa, 21 Januari kemarin kami mendapat kunjungan dari Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah. Bapak Prof. Atip Latipulhayat, SH., LL.M., Ph.D. berkenan mengunjungi SMP Negeri 2 Purwokerto dalam lawatan kunjungan beliau di Banyumas. Acara di SMP Negeri 2 Purwokerto adalah untuk Senam bersama anak, yaitu Senam Anak Indonesia Hebat. 

Ada yang menarik dari Sultan berhubungan dengan kunjungan Pak Wamen. Pagi hari saat saya melakukan checking persiapan panggung, Sultan mendekati saya dengan membawa buku pendamping Pendidikan Pancasila. Sambil membuka buku halaman paling depan Sultan ngomong "Nanti saya mau minta tanda tangan pak Wakil Menteri boleh ngga ya pak?"

Sedikit kaget saya nanya balik "Kamu tau ngga di halaman itu ada nama siapa?"

Sambil memperhatikan kembali halaman pertama buku yang Sultan pegang kembali anak itu berteriak kecil "Oh iya ada nama pak Waryanto ternyata...."

Saya cuma tersenyum. "Kalau gitu saya minta tanda tangan pak Waryanto ya" lanjut Sultan sambil menyodorkan buku ke Saya. Kemudian saya bubuhkan tanda tangan di dekat nama Saya yang tercantum dalam buku.

Kemudian saya melanjutkan aktivitas untuk mempersiapkan kehadiran pak Wamen di Sekolah. Menyiapkan panggung, menyusun acara dan berkoordinasi dengan pihak protokol Wakil Menteri untuk memastikan urutan kegiatan sesuai dengan ketentuan protokol. Sampai akhirnya saya kemudian memandu kunjungan pak Wakil Menteri dimana kegiatan utamanya adalah Senam Anak Indonesia Hebat bersama beliau dan rombongan.

Setelah acara senam selesai dilanjut dengan sedikit sambutan dan motivasi dari pak Wamen kepada semua Siswa yang mengikuti kegiatan bersama. Dimeriahkan juga dengan pertanyaan berhadiah dari pak Wamen kepada Siswa. Setelah selesai acara tersebut kemudian saya mempersilahkan Rombongan pak Wamen untuk turun dari panggung dan akan melanjutkan kunjungan berikut ke SMA Negeri 1 Purwokerto.

Nah yang mengejutkan sebelum sampai keluar lapangan rombongan pak Wamen dihentikan oleh Sultan yang ternyata meminta tanda tangan pak Wamen. Saya kaget, tapi karena posisi lumayan jauh dan masih mengkondisikan peserta senam saya tidak bisa mendekat. Alhamdulillah permintaan Sultan dipenuhi oleh pak Wamen. Bahkan kemudian pak Wamen sempat juga ngobrol dengan beberapa anak yang lain.


Dalam hati saya bergumam, Saya beberapa kali menyusun urutan acara hari ini dan beberapa kali mengalami perubahan karena tidak ada izin dari protokol. Dan saya takut untuk protes atau meminta dipenuhi meskipun sedikit saja usulan dari saya. Saya takut pihak protokol marah, saya takut nanti begini... nanti jadi begitu... banyak banget pertimbangan saya.

Tapi beda dengan Sultan. Punya tekad yang kuat untuk dapat meraih apa yang diinginkan tanpa berpikir beban yang lain. 

Dari sini bisa diambil pelajaran bahwa saat kita punya keinginan yang kuat maka lakukan saja... selama hal yang kita inginkan baik dan tidak merugikan orang lain maka lakukanlah...

Semoga masih banyak Sultan lain disana yang tidak hanya memperjuangkan sebuah tanda tangan namun cita-cita lain yang baik dan berdampak. Bukan tentang Tanda Tangan yang Sultan dapat, tapi ini tentang kebulatan tekad.

Wednesday, January 1, 2025

JELAJAHI SISTEM TATA SURYA DENGAN ANDROID


Halo teman-teman pecinta ilmu pengetahuan! Ada kabar seru buat kamu yang suka banget sama hal-hal tentang luar angkasa. Sekarang, belajar tentang sistem tata surya bisa lebih asyik dan seru, lho! Kenalan yuk sama Aplikasi Sistem Tata Surya, aplikasi edukasi yang dibuat khusus untuk Android dan bisa dipakai offline. Jadi, kamu bisa belajar kapan aja, di mana aja, tanpa khawatir kehabisan kuota!

Kenapa Aplikasi Ini Keren Banget?
Bayangkan planet-planet di tata surya tampil dengan grafis yang kece dan warna-warni. Setiap elemen dirancang supaya kamu makin semangat belajar.
Bingung soal apa itu revolusi atau kenapa Pluto bukan planet lagi? Tenang, penjelasannya simpel banget, dijamin nggak bikin pusing!
Di akhir pembelajaran, kamu bisa ikut kuis untuk ngetes seberapa paham kamu. Asyiknya lagi, pertanyaannya dirancang seperti game—seru dan menantang!
Belajar Tanpa Batas, Tanpa Kuota
Apa Saja yang Bisa Kamu Pelajari?

  • Profil lengkap planet-planet
  • Fenomena keren di tata surya
  • Matahari, bintang kita yang luar biasa!
  • Dan masih banyak lagi...
Ayo, Mulai Petualanganmu!

  1. Grafis yang Bikin Mata Betah!

  2. Penjelasan yang Gampang Dipahami

  3. Ada Kuiznya Juga, Lho!

Keunggulan terbesar aplikasi ini adalah kamu bisa belajar tanpa internet. Jadi, mau di rumah, di sekolah, bahkan lagi nongkrong di taman, belajar tetap jalan terus!

Tunggu apa lagi? Yuk, download aplikasinya sekarang dan rasakan serunya menjelajahi keindahan tata surya dengan cara yang menyenangkan! Siap-siap, karena belajar nggak pernah seseru ini sebelumnya!

DOWNLOAD APLIKASINYA DISINI

Pada waktu menginstall di Android pastikan di pengaturan sudah membolehkan aplikasi dari luar Play Store untuk menginstall.


Kesulitan mendownload melalui link di atas? Banyak iklannya? Silahkan bisa membeli sambil berdonasi melalui link di bawah ini!


DOWNLOAD BEBAS IKLAN DAN AMAN MELALUI LINK DI ATAS

Selamat belajar dan selamat menjelajah alam semesta, teman-teman! 🚀✨