Monday, November 17, 2025

GAMES IFP - NORMA KELAS VII - LEVEL 2


🚀 NAIK LEVEL! Kuis Norma Pancasila Sesi 2: Uji Analisis HOTS (Kelas VII)

Selamat datang kembali, para master etika dan hukum!

Jika Anda berhasil menaklukkan kuis Norma Level 1 (definisi dasar) kami sebelumnya, itu artinya Anda sudah menguasai pondasi materi. Namun, tantangan yang sesungguhnya baru dimulai!

Materi Norma dalam Kehidupan Bermasyarakat tidak hanya soal definisi; di dunia nyata, seringkali norma-norma ini tumpang tindih atau bahkan berkonflik. Kepatuhan pada hukum tidak selalu menjamin etika, bukan?

Di Level Lanjut (HOTS/High Order Thinking Skills) ini, kami tantang Anda untuk:

  • Menganalisis kasus di mana satu tindakan melanggar dua jenis norma sekaligus.
  • Membedakan sanksi internal (penyesalan) dan sanksi eksternal (hukuman) secara kontekstual.
  • Memahami filosofi mengapa Norma Kesusilaan menjadi pondasi bagi Norma Hukum.

Ini bukan sekadar tes ingatan, tapi tes seberapa dalam Anda berpikir kritis sebagai pelajar Pancasila yang cerdas. Hanya yang mampu berpikir analitis yang akan mencapai skor sempurna!

Siap? Tarik napas, fokus, dan buktikan kamu pantas mendapatkan gelar Master of Norms!

Ayo Mainkan



#GamesIFP
#IFP
#Gim

#educaplay
#norma
#pkn
#ppkn

#pancasila 


Sunday, November 16, 2025

GAMES IFP - TATA URUTAN PERUNDANG-UNDANGAN

 

⚖️ Uji Pengetahuan Hukummu! Kuis Tata Urutan Perundang-Undangan (Pancasila Kelas 8)

Halo Smart Citizens Indonesia!

Materi Tata Urutan Perundang-Undangan di Pendidikan Pancasila kelas 8 adalah salah satu materi paling krusial yang harus kita kuasai. Mengapa? Karena ini adalah peta jalan yang mengatur bagaimana negara kita berjalan. Mulai dari UUD 1945 hingga Peraturan Daerah, semuanya memiliki tempat dan fungsinya masing-masing.

Tahukah kamu, apa yang terjadi jika Undang-Undang bertentangan dengan UUD 1945? Atau, peraturan manakah yang dibuat oleh Presiden untuk melaksanakan Undang-Undang?

Kami telah siapkan 15 soal pilihan ganda yang akan menguji pemahaman Anda terhadap hierarki dan asas-asas hukum di Indonesia. Selesaikan kuis ini untuk memastikan Anda sudah benar-benar memahami dasar-dasar hukum yang menjadi tiang penyangga negara kita.

Ayo, buktikan kamu tahu betul aturan main hukum di Indonesia! Klik tombol Mulai di bawah ini!

Ayo Mainkan



#IFP
#Gim
#educaplay
#pendidikan
#pp
#pancasila
#gamifikasi
#tataurutanperundangan
#gamesIFP

 

GAMES IFP - PENGUKURAN - KELAS VII


🔬 Uji Akurasi Kamu: Kuis Dasar Pengukuran IPA Kelas 7

Halo para calon ilmuwan muda! Selamat datang di laman kuis interaktif yang akan menguji seberapa cermat dan akuratnya kamu dalam memahami materi IPA dasar!
Materi Pengukuran adalah pintu gerbang menuju dunia Sains. Tanpa pengukuran yang benar, kita tidak bisa melakukan eksperimen, bahkan membeli bahan makanan di pasar pun bisa salah!
Tahukah kamu, apa bedanya massa dan berat? Atau mengapa kita harus menggunakan satuan SI seperti Kelvin dan Kilogram?
Kami sudah siapkan 15 soal pilihan ganda yang akan menguji pemahaman kamu tentang:
Besaran Pokok dan Besaran Turunan.
Satuan Baku (SI) vs. Satuan Tidak Baku.
Fungsi dan cara kerja alat-alat ukur (Mistar, Jangka Sorong, Neraca, dsb.).
Siapkan fokus terbaikmu, ingat-ingat semua rumus konversi dan definisi penting, dan buktikan kamu adalah master pengukuran yang siap melanjutkan ke bab-bab IPA selanjutnya!

Ayo, jangan tunda lagi! Klik tombol di bawah ini dan raih skor sempurna!

Ayo Mainkan



#IFP
#Gim
#educaplay
#pengukuran
#ipa
#sains
#gamifikasi

#GamesIFP


 

Saturday, November 15, 2025

GAMES IFP - NORMA KELAS VII



Challenge Accepted! Seberapa Paham Kamu Aturan Main Hidup? (Kuis Norma Kelas 7)

Halo Sobat Edukasi! Siapa bilang belajar Pendidikan Pancasila itu membosankan?

Materi Norma di kelas 7 adalah level up penting dalam memahami 'aturan main' di kehidupan nyata. Apakah kamu sudah bisa membedakan mana yang sanksinya penyesalan batin, dan mana yang sanksinya denda/penjara?

Kami tantang kamu menyelesaikan 15 pertanyaan pilihan ganda cepat tentang Norma Agama, Kesusilaan, Kesopanan, dan Hukum. Semakin tinggi skor yang kamu dapat, semakin siap kamu menghadapi asesmen sumatif, bahkan siap menghadapi realitas kehidupan!

Klik Mulai di bawah ini dan buktikan kamu adalah role model Pancasila!

Ayo Mainkan



#GamesIFP
#IFP
#Gim
#educaplay
#norma
#pkn
#ppkn
#pancasila





Monday, November 10, 2025

QRIS: SEBUAH PERJALANAN SPIRITUAL


Bertugas di tempat yang jauh dari rumah banyak suka dukanya. Hal yang ngga enak ngga usah diceritakan ya...., kita cerita yang enak aja. Apa enaknya? "Jadi nambah saudara, nambah keluarga, nambah pengalaman" itu jawaban template banget ya. Tapi itu bener si. Ada jawaban lain yang enak juga menurut saya yaitu kalau ada tugas dinas rapat di Purwokerto. Kenapa enak? secara rumah di Purwokerto, bisa berangkat siangan, ngga buru-buru, biasanya maksimal jam 5.20 sudah berangkat. Kalau ada tugas dinas bisa berangkat sesuai jam undangan, lebih enak lagi dapat SPPD yang bisa ditukar pertalite + ethanol

Nah Jumat yang lalu saya ada undangan mendampingi murid dan rekan guru yang berhasil membimbing dan lolos FTBI sampai di tingkat provinsi. Namanya Rifka, berhasil menjadi juara 1 Nulis dan Membaca Huruf Jawa. Sebuah lomba yang mungkin saat sekarang jarang banget diminati oleh anak SMP, apalagi kelas IX. Kepala Sekolahnya saja sudah lupa huruf jawab ada berapa jumlahnya. Tapi dengan bimbingan guru muda Mukti Manggalih, Rifka berhasil lolos sampai tingkat Provinsi.

Acara penerimaan hadiah berbagai lomba yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas ini berjalan dengan lancar. Tidak ada hal yang istimewa. Semua peserta mendapatkan hadiah berupa uang pembinaan dan juga piala dari Kepala Dinas Pendidikan. Apresiasi dan juga penguatan diberikan kepada semua murid untuk dapat terus meningkatkan prestasinya. Acara selesai saya lanjut ke Sekolah pangkalan. Jam 13.00 wib saya ada janji dengan Panitia HUT SMP Negeri 1 Gumelar untuk mengadakan rapat dengan alumni. Ini janji saya ke pak Sekdin juga, di hari Ulang Tahun Sekolah akan ada pembentukan IKATAN ALUMNI.

Pukul 10.30 wib saya meluncur pulang dari Dinas Pendidikan. Saya pulang karena berencana membawa mengambil mobil di bengkel yang kemarin saya titipkan untuk di servis. Siang ini servis mobil selesai janji Kang Bengkel. Tadinya kepingin juga naik NMax ke Gumelar, tapi cuaca akhir-akhir ini yang hampir setiap sore hujan memaksa untuk naik mobil. Lebih aman dan juga nyaman tentunya.

Tidak ada 10 menit saya sudah sampai di bengkel tempat saya menservis kendaraan. Setelah basa-basi dan mencoba kendaraan saya langsung pamitan ke Kang Bengkel. Cuaca sangat panas, ini semakin menguatkan dugaan dan keyakinan saya bahwa sore ini pulang dari Gumelar bakalan hujan.

Menyusuri jalanan Purwokerto - Ajibarang di siang hari seperti ini biasa saja. Jalan yang dikenal sebagai jalur yang paling padat keluar Purwokerto. Mungkin karena mengarah ke exit tol Brebes dan ke Jakarta. Belum lagi perbaikan lubang jalan yang hampir setiap hari membuat jalur ini padat merayap. Ini aku nikmati setiap hari sambil mendengarkan radio Linggamas, entah itu murotal ataupun kajian kibar asatidz sunnah Banyumas dan Nasional.

Setelah sampai di Ajibarang, saya mengambil arah ke kiri menuju Gumelar via Kracak. Disini signal radio sudah mulai melemah sehingga mulai banyak noise. Kadang saya terus berpindah ke pemutar mp4, entah itu mendengarkan Iwan Fals atau Saleem Iklim. Tapi ini Jumat.... jadi saya mempertahankan mendengarkan kajian meskipun banyak noise.

Memasuki Cihonje saya melirik jam. Waktu sudah menunjukkan pukul 11.30 wib. Radio Linggamas pun mengabarkan sekarang memasuki saat Sholat Jumat. Orang Paguyangan bilang "wis manjing". Saya belum melihat Masjid yang tepat dan strategis untuk mengikuti sholat Jumat. Saya berpikir biasanya kebanyakan Masjid di wilayah desa berpatokan bahwa mulai Sholat Jumat itu jam 12.00 wib. Saya terus memacu kendaraan sambil mencari masjid yang tepat.

Menurunkan kaca mobil di Cirebah saya mendengar sayup-sayup suara khotbah dari sebuah masjid yang cukup besar. Masjid 2 lantai dengan nama Nurul Iman. Posisinya lumayan mudah dijangkau. Parkiran pun teduh di bawah pohon rambutan. Parkiran yang tepat disaat matahari tepat ada di atas ubun-ubun kepala. Setelah memarkir kendaraan, saya bergegas dengan berlari kecil menuju Masjid.

Masjid besar dengan toilet dan juga tempat wudhu yang nyaman. Setelah mengambil air wudhu, saya langsung masuk ke dalam masjid. Saya agak tertegun... "Kok baru beberapa orang yang hadir ya?" gumam saya dalam hati. Ah... sudah... sholat aja, sudah khotbah... hilang nanti pahala Jumat.

Setelah selesai sholat saya duduk tenang mendengarkan khotbah. Tapi kok aneh... posisi pembicara berdiri di atas mimbar. Mimbarnya naik tangga sekitar 2 meter. Mungkin agar jama'ah yang ada di lantai 2 juga dapat melihat khotib. Tapi bukan ini keanehannya, Khotib gaya bicaranya santai layaknya sedang pengajian biasa. Ngajarin tata cara untuk melakukan sholat sakartul maut, dengan berbagai penjelasan kaifiyahnya. Semestinya seorang Khotib Sholat Jumat gaya bicaranya harus bersemangat. 

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا خَطَبَ احْمَرَّتْ عَيْنَاهُ وَعَلاَ صَوْتُهُ وَاشْتَدَّ غَضَبُهُ حَتَّى كَأَنَّهُ مُنْذِرُ جَيْشٍ يَقُولُ: «صَبَّحَكُمْ وَمَسَّاكُمْ»

An Abi Jabir bin Abdillah qala: Kana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam idza khathaba-hmarrot 'ainahu wa 'ala shautuhu wa-shtadda ghadhabuhu hattaa ka'annahu mundziru jaisyin yaqulu: "Shabbahakum wa massakum".
Terjemahan:
Dari Jabir bin Abdullah RA, dia berkata: "Sesungguhnya Rasulullah SAW jika berkhutbah, kedua matanya memerah, suaranya meninggi, dan kemarahannya memuncak, seakan-akan beliau adalah panglima perang yang sedang memperingatkan pasukannya (akan datangnya musuh di pagi atau sore hari)."

(Hadis Riwayat Muslim, Kitab Al-Jumu'ah, Bab: Dryarah al-khutbah wa shifatuha).

Dan ini kemudian membuat saya menyangka "Ini kayaknya pengajian sebelum Sholat Jumat". Tapi ini sudah jam 12 lebih. Masa iya si Sholat Jumat belum dimulai, padahal sudah jam 12 lebih. Di saat saya bertanya-tanya dalam hati, tiba-tiba si Pembicara mengajak semua audience untuk membaca Al Fatihah sebanyak 4 kali layaknya acara tahlilan. Dan setelah itu Pembicara langsung menutup dengan salam.

Jegleg..... Benar saja ternyata setelah itu Muadzin langsung mengumandangkan Azan Jumat yang pertama. Ah.... ternyata saya tidak terlambat mengikuti Sholat Jumat. Hanya memilih di masjid yang berbeda dengan biasanya. Ini malah lengkap banyak pahala karena dilengkapi dengan pengajian terlebih dahulu. Cuma... apakah ini sesuai tuntunan Rasul?

Saya pun khusyu mengikuti ritual sholat jumat seperti biasa. Mungkin karena terlalu lama duduk di siang hari membuat perut saya meronta-ronta. Cacing-cacing protes merasa didholimi karena belum mendapat jatah MBS (Makanan Bergizi dan Sehat). Alhamdulillah sholat tidak terlalu panjang. Padahal semestinya yang dipanjangkan adalah Sholatnya bukan Khotbahnya.

Selesai sholat saya berlari kecil menuju kendaraan. Mobil segera aku stater karena badan sudah mulai gemeter. Masih ada 15 menit lagi sebelum waktu Rapat dengan Panitia dan Alumni. 10 menit saya alokasikan untuk makan dan 5 menit untuk perjalanan. Pas.....

Sebelum sampai di sekolah saya mampir ke Rumah Makan Padang. Di samping belum pernah nyoba makan di sini, menurutku ini makan dengan sajian tercepat yang bisa saya lakukan dibandingkan memilih Sate Pak Wasim yang menggoda. Saya langsung memesan Nasi Rendang dan juga Es Teh. Simpel, cepat tapi tetap nikmat.

Sepertinya tidak ada 5 menit saya melahap hidangan nasi rendang. Enak juga si untuk satu porsi nasi rendang lengkap yang berada jauh di luar Purwokerto. Dan selanjutnya tiba saat untuk "bayar bayar" (dibaca dengan nada dari Vlogger Nex Carlos).

Cuci tangan dan mengelap sisa kuah rendang yang nempel di bibir. Selanjutnya mendekat ke si Uda Penjual Nasi Padang. "Berapa Uda?" sambil merogoh dompet dan mengambil dari saku belakang celana. "Enam Belas Ribu pak"... kata si Uda.  "Worth it lah..." dalam hati saya. 

Dan begitu membuka dompet saya kaget. KOSONGGGG ngga ada uang satu rupiahpun. Yang ada Kartu Nama siapa entah... dan juga kartu-kartu pribadi.

Malu? iyalah.... Tapi yang asyik si Uda langsung bilang. "Ada QRIS kok pak" si Uda menunjuk stiker di depanya. Alhamdulillah.... selamat.... tadinya berencana mau ngutang dengan meninggalkan KTP atau sendal jepit yang tek pakai, atau telpon teman guru suruh mbayarin...


#QRIS

#spiritualisme

#nasipadang

#nasirendang 

 
 

Wednesday, November 5, 2025

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINIER SATU VARIABEL - KELAS 7



🎯 Tujuan Tes
Tes ini bertujuan untuk mengukur pemahaman awal siswa terhadap konsep, bentuk, dan penyelesaian persamaan serta pertidaksamaan linier satu variabel. Tes juga mengidentifikasi kemampuan siswa dalam menerapkan konsep aljabar untuk menyelesaikan masalah kontekstual sederhana.

📚 Kompetensi Dasar yang Diuji
  • Menyelesaikan persamaan linier satu variabel dan menentukan nilai variabel yang memenuhi
  • Menyelesaikan pertidaksamaan linier satu variabel dan menentukan himpunan penyelesaiannya
  • Menafsirkan masalah kontekstual ke dalam bentuk PLSV atau PtLSV
  • Menggunakan strategi aljabar untuk menyelesaikan soal secara sistematis

AYO MAINKAN
 

Chapter 3 Unit 1: Rooms in a House


Formative Test

Chapter 3 Unit 1: Rooms in a House


Tes ini dirancang untuk mengukur pemahaman dasar siswa terhadap kosakata dan fungsi berbagai ruangan dalam rumah dalam konteks Bahasa Inggris. Fokus utama adalah penggunaan simple present tense dan pengenalan istilah sehari-hari yang relevan dengan kehidupan siswa.

Kompetensi yang Diuji:
  • Mengenali nama dan fungsi ruangan dalam rumah (e.g., bedroom, kitchen, garage)
  • Menggunakan kalimat sederhana dalam simple present tense untuk mendeskripsikan aktivitas di rumah
  • Menghubungkan kosakata dengan konteks visual dan pengalaman sehari-hari
  • Membaca dan memahami instruksi serta pilihan jawaban dalam Bahasa Inggris

AYO UJI KOSA KATAMU


Thursday, October 23, 2025

Gebyar Hari Santri SDMu PINTAR




Gebyar Hari Santri SDMu PINTAR
“Semangat Santri, Jiwa Islami, Generasi PINTAR Beraksi” 

Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional tahun 2025, SDMu PINTAR (SD Muhammadiyah Pasir Kidul Inovatif, Takwa, Aktif, Religius) menggelar kegiatan Gebyar Hari Santri dengan penuh semangat dan keceriaan.
Mengusung tema “Semangat Santri, Jiwa Islami, Generasi PINTAR Beraksi”, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menanamkan nilai-nilai keislaman, nasionalisme, serta semangat belajar dan berakhlak bagi seluruh murid.

Kegiatan berlangsung pada Rabu, 22 Oktober 2025, di lingkungan SDMu PINTAR, diikuti oleh seluruh murid, guru, dan karyawan sekolah.


Rangkaian acara diawali dengan apel peringatan Hari Santri, di mana seluruh peserta mengenakan busana muslim bernuansa santri. Suasana apel berlangsung khidmat dan penuh makna saat pembina apel memberikan amanat kepada seluruh peserta. “Hari Santri mengajarkan kita untuk disiplin, rendah hati, dan pantang menyerah. Walau kita bukan dari pesantren, semangat santri bisa kita wujudkan lewat ketekunan belajar dan perilaku yang santun setiap hari,” ujar pembina apel dalam sambutannya.


Dalam kesempatan yang sama, Kepala Sekolah, Ibu Dewi Meilansari Kurniati, turut menyampaikan makna mendalam dari peringatan Hari Santri. "Makna Hari Santri bukan hanya mengenang perjuangan para ulama, tetapi juga meneladani semangat mereka dalam mencari ilmu, menjaga keikhlasan, dan mencintai tanah air. Santri sejati adalah mereka yang berilmu, berakhlak, dan bermanfaat bagi sesama,” tutur Ibu Dewi di hadapan seluruh peserta apel.

Setelah apel, kegiatan dilanjutkan dengan pawai berkeliling lingkungan sekitar sekolah. Murid-murid membawa poster berisi pesan moral, nilai islami, dan semangat kebangsaan. Warga sekitar turut menyambut dengan antusias rombongan pawai yang berjalan tertib dan penuh keceriaan, menciptakan suasana yang semarak dan menggembirakan.


Usai pawai, murid diajak menyimak dongeng inspiratif bertema perjuangan dan keteladanan santri yang dibawakan oleh Kak Alfian.
Dengan gaya bercerita yang ceria, ekspresif, dan penuh energi, Kak Alfian berhasil mencuri perhatian seluruh murid.



Suasana aula dipenuhi tawa, tepuk tangan, dan rasa kagum saat Kak Al menyampaikan pesan moral yang membekas di hati anak-anak. 
Dalam salah satu bagian ceritanya, Kak Al berkata,“Santri itu bukan hanya yang tinggal di pesantren, tapi siapa pun yang rajin belajar, berbuat baik, dan taat kepada Allah. Jadi, kalian semua di sini juga santri hebat yang sedang berjuang dengan cara belajar dan berakhlak baik.”
Ucapan itu disambut sorak dan tepuk tangan meriah dari para murid. Melalui dongeng tersebut, anak-anak belajar bahwa semangat santri dapat hidup di mana saja, termasuk di sekolah mereka sendiri, selama mereka tekun belajar, berakhlak mulia, dan menebar kebaikan setiap hari.


Seluruh kegiatan berjalan tertib, lancar, dan penuh kebersamaan, berkat kerja sama antara guru, murid, dan dukungan orang tua.
Salah satu wali murid, Bapak Ariyanto, turut menyampaikan kesannya seusai acara,“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. Anak-anak tampak senang, tapi juga mendapat pelajaran berharga tentang nilai agama dan semangat juang. Ini cara yang bagus menanamkan karakter sejak dini. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus dilanjutkan setiap tahun,” ujarnya dengan bangga.

Kegiatan Gebyar Hari Santri ini bukan sekadar peringatan seremonial, tetapi menjadi sarana pendidikan karakter yang menumbuhkan semangat religius, aktif, dan inovatif pada diri murid — sejalan dengan nilai-nilai SDMu PINTAR: Inovatif, Takwa, Aktif, dan Religius.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan murid SDMu PINTAR semakin memahami makna perjuangan santri, mencintai ilmu, dan meneladani semangat para ulama dalam mengisi kemerdekaan dengan prestasi dan akhlak mulia.

#DariPasirKidulUntukIndonesiaYangCerdasDanBerakhlak

Thursday, September 18, 2025

GIM HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

 

Gim yang dapat dimainkan sebelum memulai kegiatan pembelajaran Pendidikan Pancasial Kelas IX tentang Hak dan Kewajiban Warga Negara sesuai dengan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Ayo bermain...

Ceritakan pengalaman kamu setelah bermain ini di kolom komentar

#gim

#edugame

#game

#gamepancasila

#Pendidikan Pancasila

#hak

#kewajiban

#hakdankewajiban

Wednesday, September 10, 2025

Menyambut TKA 2026: Apa yang Perlu Disiapkan Sekolah dan Guru?

TKA




Tahun 2026 akan menjadi tonggak penting dalam dunia pendidikan Indonesia. Pemerintah melalui Peraturan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Nomor 047/H/AN/2025 telah menetapkan kerangka asesmen untuk Tes Kemampuan Akademik (TKA) bagi jenjang SD/MI dan SMP/MTs. Tes ini dirancang sebagai asesmen terstandar yang bertujuan untuk memberikan gambaran objektif tentang capaian akademik murid secara nasional.

Namun, TKA bukan sekadar ujian. Ia membawa filosofi baru dalam penilaian, pembelajaran, dan pengakuan hasil belajar. Lalu, apa saja yang perlu disiapkan oleh sekolah dan guru agar pelaksanaan TKA di tahun 2026 berjalan optimal?

🧭 Memahami Tujuan TKA

TKA hadir untuk:

  • Menyediakan data capaian akademik yang adil dan terstandar.
  • Menjadi alat seleksi yang lebih objektif dibandingkan nilai rapor.
  • Mendukung pengakuan hasil belajar dari jalur nonformal dan informal.
  • Menjadi acuan peningkatan mutu pembelajaran dan penilaian.

Dengan kata lain, TKA bukan hanya soal “tes”, tapi juga soal bagaimana guru mengajar dan murid belajar.

📚 Mata Uji dan Kompetensi yang Diukur

TKA 2026 akan menguji dua mata pelajaran utama:

  • Bahasa Indonesia: Fokus pada keterampilan membaca, baik teks informasi maupun fiksi.
  • Matematika: Mengukur pemahaman konsep, penalaran, dan pemecahan masalah.

Soal-soalnya dirancang untuk menguji kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills), bukan sekadar hafalan.

🏫 Apa yang Perlu Disiapkan Sekolah?

  1. Sosialisasi Internal dan Eksternal

    • Pastikan semua guru memahami kerangka asesmen TKA.
    • Libatkan orang tua dan komite sekolah dalam diskusi terbuka agar tidak terjadi miskonsepsi.
  2. Integrasi TKA dalam Perencanaan Pembelajaran

    • RPP dan modul ajar perlu diselaraskan dengan kompetensi yang diukur dalam TKA.
    • Fokus pada pembelajaran mendalam, bukan drilling soal.
  3. Penguatan Literasi dan Numerasi

    • Perkuat budaya membaca dan berpikir kritis di sekolah.
    • Gunakan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran matematika.
  4. Simulasi dan Refleksi

    • Lakukan simulasi TKA secara berkala untuk mengenalkan format soal kepada murid.
    • Gunakan hasil simulasi sebagai bahan refleksi guru untuk memperbaiki strategi pembelajaran.

👩‍🏫 Peran Guru: Lebih dari Sekadar Pengajar

Guru akan menjadi aktor utama dalam keberhasilan TKA. Beberapa hal yang bisa dilakukan:

  • Menganalisis kompetensi TKA dan menjadikannya referensi dalam menyusun tujuan pembelajaran.
  • Mendesain asesmen kelas yang meniru karakter soal TKA: berbasis konteks, menantang, dan mendorong penalaran.
  • Membimbing murid secara reflektif, bukan hanya mengejar skor, tapi juga membangun pemahaman yang bermakna.

🌱 Penutup: TKA sebagai Momentum Transformasi

TKA bukan ancaman, melainkan peluang. Jika dirancang dan dilaksanakan dengan bijak, ia bisa menjadi katalis untuk pembelajaran yang lebih bermakna, adil, dan berkualitas. Sekolah dan guru tidak perlu panik, tapi perlu bersiap—dengan strategi, kolaborasi, dan semangat pembaruan.

Mari kita sambut TKA 2026 sebagai bagian dari perjalanan panjang menuju pendidikan yang lebih baik.



Ingin contoh soal TKA 2026?
Atau ingin mengadakan Uji coba TKA?
Ketik "Ingin" di kolom komentar



#TKA
#TKA2026
#Literasi
#Numerasi
#Litnum
#Kemdikdasmen
#ProgramSekolah
#TesKemampuanAkademik

Saturday, July 5, 2025

Merangkai Langkah, Menenun Makna: Catatan Awal dari Ruang Kerja Kepala Sekolah



Selalu ada momen hening dalam ruang kerja saya, ketika lembar-lembar perencanaan menumpuk rapi di meja, dan suara pelan anak-anak dari kelas sebelah terdengar seperti nyanyian harapan. Di sanalah saya sering merenung: apa arti sesungguhnya dari “pendidikan bermutu untuk semua”?

Satu bulan terakhir ini, saya belajar kembali bahwa mutu bukan sekadar angka di rapor atau pencapaian indikator. Mutu adalah napas kolektif—usaha bersama antara guru yang tekun menyusun modul ajar, tenaga kependidikan yang setia menjaga ritme harian sekolah, hingga siswa yang terus bertumbuh dalam semesta belajarnya.

Dari menyusun RKS yang lebih partisipatif hingga mendampingi guru melalui supervisi yang lebih humanis dan membimbing—semuanya adalah bagian dari proses yang tidak instan, tapi bermakna. Di setiap kunjungan kelas, saya melihat bukan hanya kurikulum berjalan, tapi juga relasi yang tumbuh: antara guru dan murid, antara nilai dan praktik.

Saya percaya bahwa tugas kepala sekolah hari ini bukan hanya mengelola, tapi juga menghidupkan kembali rasa percaya bahwa setiap aktor di sekolah punya potensi untuk bertumbuh—dan bahwa pendidikan yang bermutu hanya akan tercapai jika kita belajar untuk tumbuh bersama.

Ini baru awal. Tapi saya bersyukur karena langkah kecil ini terasa hangat. Dan semoga dari sini, kita bisa terus merajut ekosistem sekolah yang tidak hanya cerdas, tapi juga peduli, inklusif, dan penuh makna.


📖 Mendampingi, Bukan Mengawasi: Supervisi yang Menumbuhkan


Ada satu hal yang saya pelajari dari bangku panjang di ruang guru: percakapan yang tulus lebih punya daya ubah dibanding seribu lembar instrumen supervisi.


Beberapa waktu lalu, saya duduk berdua dengan seorang guru muda setelah observasi kelas. Bukan untuk menilai, tapi untuk bertanya, “Bagaimana perasaanmu mengajar tadi?” Dari pertanyaan sederhana itu, mengalir cerita: tentang siswa yang sulit fokus, tentang strategi bertanya yang masih perlu dicoba, dan tentang harapan yang belum padam.

Supervisi bukan lagi soal menilai, tapi membimbing. Memberi ruang bagi guru untuk merasa dilihat, didengar, dan dihargai. Saya belajar menggunakan pendekatan coaching kecil-kecilan: bukan menggurui, tapi bertumbuh bersama. Terkadang, satu sesi obrolan ringan sambil menyeruput kopi di sudut ruang TU bisa jauh lebih bermakna ketimbang rapat formal tiga jam.

Dan ketika saya mulai menyusun penugasan tambahan bagi guru dan tendik, saya memilih untuk memulainya dari satu hal: mendengar. Saya undang mereka duduk bersama, lalu bertanya, “Apa yang membuatmu merasa berdaya?” Ternyata ketika seseorang merasa perannya bermakna, maka pekerjaan pun menjadi bagian dari misi, bukan sekadar rutinitas.


👣 Coaching di Tengah Deru Jam Pelajaran


Suatu hari, saya berdiri di depan kelas, bukan untuk mengajar, tapi untuk menyimak. Seorang guru senior sedang membimbing diskusi kelompok tentang nilai-nilai dalam Pancasila. Saya duduk di bangku paling belakang, mencatat, bukan untuk menilai, tapi untuk belajar.


Setelah bel berbunyi, saya menghampirinya dan berkata, “Keren sekali tadi cara Ibu membuka diskusi… tapi saya penasaran, kalau siswa yang pendiam itu dilibatkan juga, apa yang mungkin terjadi?” Pertanyaan itu memicu percakapan 15 menit yang lebih berharga dari rapor mana pun.

Praktik coaching di kelas bukan soal tahu lebih banyak—tapi soal memantik refleksi. Saya memilih pendekatan dialog: bertanya, mendengar, lalu merancang langkah-langkah kecil bersama. Kadang hanya berupa tantangan ringan, seperti, “Minggu depan, mau coba ubah posisi tempat duduk agar siswa lebih aktif?” Dan minggu depannya, saya datang lagi, menyimak lagi.

Menjadi kepala sekolah berarti punya privilege melihat tumbuhnya perubahan kecil: strategi bertanya yang lebih terbuka, catatan harian guru yang lebih reflektif, hingga kelas-kelas yang mulai menyesuaikan dengan kebutuhan belajar murid, bukan sekadar target kurikulum.

Dan setiap perubahan itu, sekecil apa pun, selalu saya dokumentasikan. Bukan untuk laporan formal semata, tapi sebagai pengingat bahwa perubahan sejati lahir dari relasi. Dari obrolan-obrolan santai di ruang kelas, dari tawa ringan selepas coaching, dari rasa saling percaya bahwa kita semua, guru dan kepala sekolah, sedang sama-sama belajar.


🌿 Belajar Kembali Menjadi Pembelajar: Refleksi Kepemimpinan


Saya menyadari satu hal belakangan ini—bahwa di balik semua lembar RKS, SK, dan laporan supervisi, saya adalah seorang murid juga. Murid dari situasi. Murid dari suara guru yang berbisik pelan, “Saya butuh waktu untuk belajar ini.” Murid dari anak-anak yang tatapannya menunggu ruang kelas yang lebih ramah.


Saat menyusun learning plan pribadi, saya mencoba jujur dengan diri sendiri: bagian mana dari kepemimpinan saya yang masih kaku? Di mana saya terlalu administratif? Kapan saya lupa bahwa pemimpin belajar harus mau dibimbing, sebelum membimbing?

Mengikuti pelatihan, membaca refleksi kepala sekolah lain, dan berdiskusi di Komunitas Guru Belajar membuka mata saya: menjadi pemimpin pembelajaran berarti hadir—secara utuh. Bukan hanya saat rapat penting, tetapi juga saat guru sedang frustrasi memilih strategi diferensiasi. Hadir secara utuh berarti tidak takut berkata, “Saya belum tahu, mari kita cari tahu bersama.”

Dan dari situ saya mulai menulis ulang makna keberhasilan. Dulu keberhasilan berarti angka meningkat. Kini keberhasilan berarti: ada guru yang tersenyum karena merasa didampingi, ada siswa yang pulang dengan cerita bahwa gurunya mendengarkan dia hari ini, atau ada tendik yang merasa pekerjaannya dihargai bukan hanya sebagai pelengkap.

Saya kira, menjadi kepala sekolah yang berdampak bukan tentang “menyelesaikan tugas.” Tapi tentang menciptakan ruang. Ruang untuk bertumbuh. Ruang untuk saling percaya. Ruang untuk belajar seumur hidup.


📌 Penutup: Kita Semua Sedang Belajar


Saya tidak tahu apakah saya sudah menjadi kepala sekolah yang “sempurna”—tapi saya tahu, setiap hari saya berusaha menjadi lebih hadir.


Hadir untuk guru yang ingin didengar. Untuk murid yang ingin dimengerti. Untuk setiap lembar perencanaan yang sejatinya bukan hanya soal angka, tapi tentang harapan.

Menjadi pemimpin pembelajaran bukan tentang menjadi yang paling tahu. Tapi tentang menjadi yang paling mau: mau mendengar, mau berubah, mau tumbuh, dan mau berjalan bersama.

Dan saya percaya—dari ruang kelas kecil di desa sampai lorong-lorong sekolah di kota, kita semua sedang belajar: saling menemani, saling mengingatkan, dan saling mempercayai bahwa sekolah bukanlah tempat untuk sempurna, melainkan ruang untuk menjadi manusia yang terus bertumbuh.

Semoga catatan kecil ini bisa jadi pengingat, bahwa kita tidak sendiri. Bahwa langkah-langkah kecil yang kita pilih hari ini, bisa jadi cahaya bagi banyak masa depan yang kini tengah duduk di bangku kelas, menggenggam mimpi-mimpinya.


Tuesday, June 3, 2025

SPMB 2025 DIMULAI


Ini yang Ditunggu!! Sistem Penerimaan Murid Baru Tahun 2025

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Pendaftaran Murid Baru adalah informasi yang sudah banyak ditanyakan oleh masyarakat. Bahkan mulai dari bulan Januari sudah banyak yang mencari informasi Pendaftaran Murid Baru ini.

Dan akhirnya Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) di Kabupaten Banyumas tahun ajaran 2025/2026 resmi dibuka! Ada beberapa hal baru yang ada pada kegiatan Penerimaan Murid Baru. Yang pertama dari sisi istilah, tahun kemarin menggunakan istilah PPDB atau Penerimaan Peserta Didik Baru. Tahun ini berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 3 Tahun 2025 istilah PPDB diganti dengan SPMB (Sistem Penerimaan Murid Baru). Yang kedua dihapusnya istilah Zonasi dan diganti menggunakan kata Domisili. Penggunaan istilah Peserta Didik juga diganti dengan istilah Murid.

Apa hal baru lain yang ada di SPMB 2025? Berikut informasi selengkapnya mengenai jalur pendaftaran serta berkas-berkas yang harus disiapkan.

JALUR PENDAFTARAN

Calon murid dapat mendaftar melalui empat jalur utama, masing-masing dengan persyaratan berbeda:

  1. Jalur Domisili
  • Jalur domisili SD paling sedikit 70% (tujuh puluh persen) dari daya tampung satuan pendidikan. Sedangkan untuk SMP 45% (empat puluh lima persen) dari daya tampung satuan Pendidikan yang terdiri atas 35% (tiga puluh lima persen) untuk jalur domisili utama dan 10% (sepuluh persen) untuk jalur domisili sebaran
  • Jalur domisili dibagi menjadi dua, yaitu domisili utama dan domisili sebaran: (a.) domisili utama adalah penetapan wilayah penerimaan yang terdiri dari desa/kelurahan dan/atau gabungan desa/kelurahan lokasi suatu sekolah berada;  (b.) domisili sebaran adalah penetapan wilayah penerimaan yang merupakan desa/kelurahan di luar domisili utama dalam kecamatan suatu sekolah berada. (BARU)
  • Alamat domisili berdasarkan Kartu Keluarga (KK) yang diterbitkan minimal 1 tahun sebelum tanggal pendaftaran.
  • Nama orang tua/wali calon murid baru yang tercantum pada KK harus sama dengan nama yang tercantum pada rapor/ijazah jenjang sebelumnya, akta kelahiran, dan/atau KK sebelumnya. (BARU)
  • Jika terdapat perubahan KK karena perpindahan domisili, seluruh keluarga pada KK tersebut harus ikut pindah.
2. Jalur Afirmasi
  • Jalur afirmasi SD paling sedikit 15% (lima belas persen) dari daya tampung satuan pendidikan, sedangkan SMP paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari daya tampung satuan pendidikan.
  • Jalur ini adalah jalur khusus bagi murid dari keluarga ekonomi tidak mampu atau penyandang disabilitas.
  • Bukti ekonomi tidak mampu berupa keikutsertaan dalam program Indonesia Pintar (PIP), PKH, BPNT atau program lain dari pemerintah.
  • Penyandang disabilitas harus memiliki surat keterangan dari dokter atau psikolog serta kartu penyandang disabilitas dari Kementerian Sosial.
3. Jalur Mutasi
  • Persentase kuota untuk jalur mutasi sebesar paling banyak 5% (lima persen) dari daya tampung satuan pendidikan untuk SMP.
  • Untuk murid yang pindah domisili karena perpindahan tugas orang tua atau anak guru yang ingin bersekolah di tempat orang tua bekerja.
  • Wajib menyertakan surat tugas dari instansi/perusahaan dan surat keterangan pindah domisili dari Dinas Dukcapil.
  • Surat penugasan sebagaimana dimaksud angka 2 tertanggal paling lama 1 (satu) tahun sebelum tanggal pendaftaran SPMB.
4. Jalur Prestasi
  • Persentase jalur prestasi sebesar paling sedikit 25% dan paling banyak 30% (tiga puluh persen) dari daya tampung satuan pendidikan untuk SMP. (BARU)
  • Diperuntukkan bagi murid dengan nilai akademik tinggi atau prestasi non-akademik (seni, olahraga, Pramuka Garuda, dll.).
  • Bukti prestasi harus berasal dari kompetisi resmi yang diakui pemerintah, seperti OSN, O2SN, FLS2N, atau Kompetisi Sains Madrasah.
  • Piagam/sertifikat prestasi harus dilengkapi dengan surat keterangan skoring bobot piagam dari Dinas Pendidikan.

Berkas yang Harus Disiapkan

Calon murid harus menyiapkan sejumlah dokumen untuk proses pendaftaran:

TK dan SD (Pendaftaran Offline)

  • Fotokopi Akta Kelahiran atau Surat Keterangan Lahir
  • Fotokopi Kartu Keluarga (KK)
  • Surat pernyataan orang tua/wali
  • Formulir pendaftaran dari sekolah

SMP (Pendaftaran Online di spmb.banyumaskab.go.id) KUNJUNGI WEB KLIK DISINI
  • Scan Akta Kelahiran
  • Scan Kartu Keluarga (KK)
  • Pas foto berwarna
  • Scan Surat Pernyataan Orang Tua/Wali (Download DISINI
  • Scan piagam kejuaraan dan surat keterangan skoring bobot piagam (jika mendaftar jalur prestasi)

Tahapan dan Jadwal Penting
  • Pembuatan Akun Online: 19-20 Juni 2025
  • Pendaftaran: 23-25 Juni 2025
  • Pengumuman Hasil Seleksi: 30 Juni 2025
  • Daftar Ulang: 1-3 Juli 2025
  • Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS): 14-16 Juli 2025


SPMB tahun ini hadir dengan sistem yang lebih terstruktur, transparan, dan inklusif, memastikan setiap anak mendapatkan akses pendidikan terbaik sesuai dengan kebutuhannya. Pastikan Anda mengikuti jalur yang sesuai dan menyiapkan berkas pendaftaran dengan lengkap agar proses berjalan lancar!


Hal-hal yang kurang jelas tentang SPMB silahkan sahabat semua tulis di kolom komentar.

Atau selengkapnya sahabat semua dapat mendownload file Sosialisasi SPMB Kabupaten Banyumas tahun 2025 pada link di bawah!


Untuk mengetahui wilayah sebaran Domisili Utama dan Domisili Sebaran silahkan download Link di bawah




#SPMB2025

#SPMBBANYUMAS


Monday, May 26, 2025

DOWNLOAD SURAT PERNYATAAN KEBENARAN DOKUMEN DAN SURAT SEHAT

 


Hari ini Senin, 26 Mei 2025 adalah hari pertama pembuatan akun SPMB SMA/SMK Provinsi Jawa Tengah. Pembuatan akun SPMB ini bisa dilakukan oleh Calon Peserta sampai dengan tanggal 10 Juni 2025. Adapun verifikasi berkas baru dimulai tanggal 27 Mei - 10 Juni 2025 di SMAN dan SMKN wilayah Provinsi Jawa Tengah.
Aktivasi Akun dimulai tanggal 3 - 10 Juni 2025.

Untuk Pendaftaran/Pemilihan Sekolah dan perubahan pilihan, Peserta SPMB dapat melakukan dalam rentang waktu 12 - 17 Juni 2025 (daring). Khusus tanggal 17 Juni 2025 pendaftaran ditutup pada pukul 17.00 wib. Jadi hati-hati pada tanggal ini pastikan nama kamu masih tercantum ya....

Selanjutnya saat yang ditunggu yaitu Pengumuman Hasil Seleksi di tanggal 20 Juni 2025 selambatnya pukul 23.59 wib.

Untuk berkas yang harus disiapkan oleh Calon Peserta SPMB adalah file berbentuk pdf dan pastikan ukuran besar file sesuai ketentuan (1 mb).
Apa saja file yang harus disiapkan:

1. Kartu Keluarga
2. Surat Keterangan Lulus (sebagai pengganti Ijazah)
3. Surat Keterangan Nilai Rapor (5 semester)
4. Sertifikat Kejuaraan
5. SK Ketua OSIS/Pramuka (DOWNLOAD DISINI)
6. Surat Pernyataan Kebenaran Dokumen (DOWNLOAD DISINI)
7. Surat Pernyataan Sehat (untuk SMK) DOWNLOAD DISINI


Selamat mendaftar di SMA atau SMK yang diinginkan. Semoga sukses sesuai harapan.

#SPMB
#SPMB2025
#SPMBSMA
#SPMBSMK
#SMA
#SMK
#SPMBPROVJATENG
#SURATPERNYATAANKEBENARANDOKUMEN
#SURATPERNYATANSEHAT