Tahun 2026 akan menjadi tonggak penting dalam dunia pendidikan Indonesia. Pemerintah melalui Peraturan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Nomor 047/H/AN/2025 telah menetapkan kerangka asesmen untuk Tes Kemampuan Akademik (TKA) bagi jenjang SD/MI dan SMP/MTs. Tes ini dirancang sebagai asesmen terstandar yang bertujuan untuk memberikan gambaran objektif tentang capaian akademik murid secara nasional.
Namun, TKA bukan sekadar ujian. Ia membawa filosofi baru dalam penilaian, pembelajaran, dan pengakuan hasil belajar. Lalu, apa saja yang perlu disiapkan oleh sekolah dan guru agar pelaksanaan TKA di tahun 2026 berjalan optimal?
🧭 Memahami Tujuan TKA
TKA hadir untuk:
- Menyediakan data capaian akademik yang adil dan terstandar.
- Menjadi alat seleksi yang lebih objektif dibandingkan nilai rapor.
- Mendukung pengakuan hasil belajar dari jalur nonformal dan informal.
- Menjadi acuan peningkatan mutu pembelajaran dan penilaian.
Dengan kata lain, TKA bukan hanya soal “tes”, tapi juga soal bagaimana guru mengajar dan murid belajar.
📚 Mata Uji dan Kompetensi yang Diukur
TKA 2026 akan menguji dua mata pelajaran utama:
- Bahasa Indonesia: Fokus pada keterampilan membaca, baik teks informasi maupun fiksi.
- Matematika: Mengukur pemahaman konsep, penalaran, dan pemecahan masalah.
Soal-soalnya dirancang untuk menguji kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills), bukan sekadar hafalan.
🏫 Apa yang Perlu Disiapkan Sekolah?
Sosialisasi Internal dan Eksternal
- Pastikan semua guru memahami kerangka asesmen TKA.
- Libatkan orang tua dan komite sekolah dalam diskusi terbuka agar tidak terjadi miskonsepsi.
Integrasi TKA dalam Perencanaan Pembelajaran
- RPP dan modul ajar perlu diselaraskan dengan kompetensi yang diukur dalam TKA.
- Fokus pada pembelajaran mendalam, bukan drilling soal.
Penguatan Literasi dan Numerasi
- Perkuat budaya membaca dan berpikir kritis di sekolah.
- Gunakan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran matematika.
Simulasi dan Refleksi
- Lakukan simulasi TKA secara berkala untuk mengenalkan format soal kepada murid.
- Gunakan hasil simulasi sebagai bahan refleksi guru untuk memperbaiki strategi pembelajaran.
👩🏫 Peran Guru: Lebih dari Sekadar Pengajar
Guru akan menjadi aktor utama dalam keberhasilan TKA. Beberapa hal yang bisa dilakukan:
- Menganalisis kompetensi TKA dan menjadikannya referensi dalam menyusun tujuan pembelajaran.
- Mendesain asesmen kelas yang meniru karakter soal TKA: berbasis konteks, menantang, dan mendorong penalaran.
- Membimbing murid secara reflektif, bukan hanya mengejar skor, tapi juga membangun pemahaman yang bermakna.
🌱 Penutup: TKA sebagai Momentum Transformasi
TKA bukan ancaman, melainkan peluang. Jika dirancang dan dilaksanakan dengan bijak, ia bisa menjadi katalis untuk pembelajaran yang lebih bermakna, adil, dan berkualitas. Sekolah dan guru tidak perlu panik, tapi perlu bersiap—dengan strategi, kolaborasi, dan semangat pembaruan.
Mari kita sambut TKA 2026 sebagai bagian dari perjalanan panjang menuju pendidikan yang lebih baik.
Atau ingin mengadakan Uji coba TKA?
No comments:
Write komentar